Selasa, Agustus 31, 2010

Setelah LULUS SMA

foto di bunderan utama kampus STAN, saya nggak ada di gambar, seperti biasa kebagian moto

Setelah lulus SMA sama seperti anak-anak baru lulus lainnya.. berusaha, bersusah payah, bekerja keras dan mengharapkan keberuntungan untuk bisa melanjutkan sekolah di perguruan tinggi negeri, terutama yang Ikatan dinas, yang gratis pula.. STAN lah tempat tujuan itu.. lebih dari 125.000 orang mencoba mencari keberuntungan lewat Ujian Saringan Masuk STAN 2010.. dan dari 125.000 orang hanya 1500 yang di terima, wow.. hanya 1,2%.. dan saya termasuk dari yang 125.000 itu.. hihihi… biasa lah, anak baru lulus SMA senengnya ikut2an.. test PTN sana.. test PTN sini.. nggak dapet di sana sini setress sendiri..
Usaha emang nggak ada salahnya, memang manusia itu wajib banyak usaha kalau ingin sukses, demikian saya, berusaha setengah mati belajar siang-malam untuk bisa di terima dalam ujian saringan masuk STAN, pelajar mana yang nggak kepengen sekolah di STAN, bayangin aja.. biaya kuliah di tanggung sama pemerintah, lulus, langsung jadi bagian dari orang keuangan pemerintahan.. gaji udah di pasitiin minimal 5jt, belum lagi kalau serong kanan.. serong kiri kayak Gayus Tambunan (jangan di tiru). Coba itu.. palajar mana yang nggak mau.. yang ada di pikiran saya saat itu ‘senangnya bisa kuliah gratis’, lulus di jamin.. pastinya ngebanggain orang tua, dan nggak menyulitkan orang tua. Maka dari itu saya rela berpusing-pusing siang malam untuk mempelajari soal-soal USM STAN. 12 mei 2010 saya dan teman-teman datang langsung ke kampus STAN yang bagusnya luar biasa, terletak di kawasan bintaro, perbatasan Jakarta-tangerang. Susah payah saya ke sana naek kereta, menempuh perjalanan yang cukup jauh, sampe di sana di suruh balik lagi besoknya karena legalisir ijazah di anggap palsu.. ckckck.. hanya karena TU di SMA saya kurang teliti, memberikan ijazah yang tanda tangannya fotokopian, dan hanya stempelnya aja yang asli. baru daftar aja udah di persulit kayak gini.. tapi tak apalah.. inilah sebuah perjuangan meraih mimpi.. meskipun hari ini saya tau mimpi itu ‘kadaluarsa’.. hihihii… saya tau hal itu ketika USM pada tanggal 20 juni 2010. Soal STAN terbilang gampang, karena hanya matematika logika yang sangat dasar.. yang bikin sulit, adalah waktunya yang sangat singkat, hanya 2,5 jam untuk 180 soal. Satu soal harus di selesaikan dalam waktu 48 detik, atau 0,8 menit. Atau setidaknya dari 720 point, untuk bisa di terima harus mencapai point di atas 400, sekitar 60%.. dari seluruh soal. dan dari angka base 400 point itu, terlebih dahulu untuk bagian matematika dan Bahasa Inggris harus benar minimal 1/3 dari seluruh soal, untuk memenuhi nilai aman.. Dan setelah ujian selesai, saya menyadari point saya hanya mencapai 300 point, dan angka itu masih jauh dari base pointnya.. ini hanya perhitungan saya yang saya dapat dari senior yang sebelumnya sudah di terima di STAN.. penilainnya umum, bener 4 salah kena minus 1.. nggak di isi 0 dan saya rasa kalau saya di kasih waktu 2x lipat atau 5 jam , pasti saya bisa lolos dari point basenya.. hihihi…kata orang sich, biar lulus baiknya ikut Bimbel USM stan.. di antaranya ada newtonsix, proksima.. saya sendiri sich nggak ikut..
Tapi salut dech, buat yang udah di terima di STAN jurusan AKUTANSI, salah satunya temen SMP saya Yuli Suprihyanto. Dia itu cerdasnya bukan main, kalau ngitung luar biasa cepet, di atas rata-rata lah.. makanya dia bisa di terima di STAN.. yang saya tau yuli itu lulusan SMKN 4 jakarta, tercatat sebagai anak SMK 4 pertama yang di terima di STAN, mungkin yg lainnya Cuma masuk bengkel, atau PT Otomotif.. tapi dia malah bisa dapet di STAN, saya nggak bisa bayangin selama SMK dia belajar otomotif, dan sekarang dia belajar ngitung uang di akuntansi. Saya jadi iri..
Itulah hidup, penuh dengan perjuangan dan nggak selamanya berjalan mulus, pasti ada kegagalan, dan menurut saya kita tidak boleh menjadikan ‘kegagalan’ sebagai tolak ukur diri kita, berapa kali pun kita gagal, jangan pernah menyerah, kegagalan hanya sebuah awal dari keberhasilan. Tapi kalau gagal terus nggak akan pernah berhasil hihih.. jadi harus terus usaha untuk bisa berhasil.
Inilah yang saya rasakan beberapa bulan lalu frustasi karena nggak di terima di perguruan tinggi mana pun, STAN, UI, ITB.. adalah yang ingin saya capai, tapi apa daya, Allah belum berkehendak, terus terang saat itu saya sungguh kehilangan tujuan hidup. Karena saat itu yang ada di pikiran saya, “kalau tidak di terima di perguruan tinggi negeri, maka saya tidak akan kuliah,” saya malu terhadap diri saya sendiri. Tidak bisa memenuhi harapan orang tua, dan hanya bisa mengecewakan mereka. Belum lagi uang pendaftaran yang sudah cukup banyak saya kaluarkan dan hasilnya adalah nihil..
Tapi sekarang saya sadar bahwa perguruan tinggi negeri bukanlah tolak ukur untuk menjadi SUKSES. Apalagi hanya sekedar harapan ‘di perhitungkan ketika melamar kerja’ karena pada dasarnya IPK seseorang lah, yang akan mengantar sampai tahap wawancara, dan setelah itu adalah skill bidang dari mahasiswa itu sendiri yang menentukan.. dan untuk bisa memenuhi hal itu cara paling baik adalah kita, harus mencari perguruan tinggi SWASTA yang berbobot.. agar ketika lulus kita memiliki skill yang seimbang dengan IPK kita, karena banyak di zaman sekarang ini, perguruan tinggi swasta yang kurang ternama, memberikan IPK tinggi kepada lulusannya, tapi begitu mencapai tahap wawancara sama sekali nggak punya skill yang seimbang dengan IPK. Dan saya rasa di Gunadarma university apa yang saya harapkan ada di sana.. karena gunadarma sudah masuk peringkat terbaik nomor 4 setelah ITB, UI dan UGM.. jadi buat apa saya mendaftar lagi ke Universitas negeri yang peringkatnya di bawah gunadarma. Huhuhu.. promosi lagi ni.. biarin, kalau ada dosen Gunadarma yang baca, bisa dapet nilai Plus.. hihihih…
Jadi itulah kurang lebih yang ingin saya sampaikan, saya memiliki keahlian di bidang design, jurnalistik, dan basic penguasaan teknologi.. saya merasa diri saya lebih keratif dari pada teman-teman yang lainnya.. (PD abis mode on.. heheheh) tapi saya tidak beruntung di terima di perguruan tinggi negeri. Dan saya tidak akan putus semangat, saya akan lebih banyak belajar, untuk bisa lebih unggul dari teman-teman yang di terima di perguruan tinggi negeri, saya akan membuktikan, seberapa unggul diri saya 4 tahun yang akan datang, dan saya yakin kampus saya saat ini, bisa membantu saya menuju jalan tersebut.
Terakhir.. bagi kalian yang lebih junior dari saya membaca posting ini, saya harap, kalian bisa terus semangat, apa pun yang terjadi. Terus mengusahakan untuk masuk perguruan tinggi negeri supaya bisa mendapatkan biaya kuliah lebih murah.. tapi kalau tidak bisa, jangan putus asa, terus berusaha menjadi mahasiswa yang baik dimana pun tempatnya.

2 komentar:

WAWAN HERMAWAN mengatakan...

OK Fan,.,.,.
qTA sKRNG dah dtrima di UNIVERSITAS GUNADARMA (UG). Dah gtu qta satu kelas.
Qta berjuang bareng2 bwat ngraih "HARI YANG CERAH" dmasa mndatang...

irfansyah mengatakan...

hihihi... :))
bener-bener.. "hari yang cerah guys..."

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

untuk menggunakan emotion di bawah, silakan masukkan kode di samping emoltion.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com