Sejak kecil, tepatnya ketika proses belajar baru di lakukan, kedua orang tua saya menanamkan nilai moral. Di dalam bahasan kali, di nyatakan terdapat 5 fungsi keluarga, diantaranya fungsi biologis, fungsi pemeliharaan,fungsi ekonomi, fungsi keagamaan dan fungsi social.
Dari segi fungsi biologis. Ketika saya kecil saya pernah mempertanyakan mengenai perbedaan kemaluan antara laki-laki dan perempuan, dan tentu kedua orang tua saya menjawab dengan sederhana. Mengenai perbedaan tersebut. Dan tidak lupa orang tua saya memberikan nilai moral, mengenai rasa malu. Dimana saya tidak di perbolehkan melihat aurat lawan jenis, begitu juga sebaliknya, aurat saya tidak di boleh di perlihatkan kepada lawan jenis. Yang secara tidak langsung rasa malu itu akan tumbuh dengan sendirinya. dan seiring berjalnnya waktu didikan tersebut akan menumbuhkan memberikan batasan terhadap nilai-nilai negative, yang biasa di lakukan antara pria dan wanita.
Dari segi fungsi pemeliharaan, bahwa senantiasa kedua orang tua saya, melindungi dan menjaga saya sejak kecil. Dan mereka juga memberikan bagitu banyak masukan serta peringatan terhadap saya. Khususnya untuk hal-hal yang membahayakan, misalnya, oraang tua saya sering kali melarang saya memanjat pagar ketika saya kecil. Orang tua saya juga sangat melarang saya membeli jajanan sembarangan. Hal-hal tersebut memberikan fungsi tersendiri di masa depan, karena dengan begitu, saya menjadi terbiasa menjaga diri, terhadap hal-hal yang sekiranya membahayakan diri saya.
Dari segi fungsi ekonomi. Ketika kecil kedua orang tua saya selalu mengajarkan untuk berhemat. Berulang kali mereka katakn setiap kali mereka memberikan saya uang. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi saya. Karena dengan begitu saya terbiasa untuk berhemat. Karena penghematan merupakan bagian dari objek bahasan ilmu ekonomi.
Dari segi fungsi social, kedua orang tua saya senantiasa mengajarkan, cara yang baik dalam bergaul. Mereka selalu melarang saya bertindak kasar, atau menyakiti teman sebaya. Mereka memberikan wawasan menganai cara bergaul, tata cara bertata karma terhadap orang yang lebih tua, menyapa dengan sapaan yang baik. Dan hal tersebut saya rasa menjadi suatu bekal, bagi saya dalam bergaul di tengah masyarakat.
Dari segi fungsi keagamaan. Mungkin fungsi ini, merupakan fungsi yang paling di tekan kan di tengah keluarga saya, karena kedua orang tua saya merupakan penganut agama islam yang begitu kental, erat bersandar pada Al-qur’an dan Assunah. Segala hal yang saya lakukan, selalu di tekankan agar tidak melenceng dari isi Al-Qur’an, dan segala tindakan yang saya lakukan, di tekankan untuk mengikuti apa yang di lakukan rosulullah muhamad SAW, karena pandangan keluarga saya mengani islam itu bukan sekedar menjalankan kewajiban dan menjauhi segala larangan Allah. Lebih dari itu, bagi kedua orang tua saya, tidaklah bisa di sebut sebagai seorang muslim jika belum mengikuti jejak rosullullah, baik sikap, prilaku, ibadah. Dan yang lainnya. Sebisa mungkin mengikuti apa yang di ajarkan rosullullah, dan tidak di perkenankan keluar dari apa yang sudah di contohkan. Hal tersebut bagi saya sangat bermanfaat, karena dalam ajaran islam, rosullullah merupakan manusia pilihan Allah yang sudah mendekati manusia sempurna, memiliki akhlak yang mulia, dan bisa menjadi tauladan bagi umatnya. Dan saya yakin dengan mengikuti apa yang di contohkan rosullullah, khususnya dalam beribadan dan melakukan kegiatan sehari-hari, maka orang tersebut akan menjadi orang yang amanah, jujur, dan berprilaku baik. Dan mungkin bangsa ini, akan menjadi bangsa yang jauh lebih baik, ketika masyarakatnya sudah menyadari akan hal tersebut, dan mau menggunakan pilihan tersebut sebagai jalan hidupnya. Tak akan ada lagi korupsi, pencurian, pembunuhan, pemerkosaan. Yang tiada habis-habisnya malang melintang di negeri ini. Satu jawaban, mengapa hal tersebut sulit di berantas.. adalah ahklak. Dan saya yakin negeri ini, akan menjadi negeri yang lebih baik ketika ajaran islam yang sebenarnya di terpkan secara total.
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari materi kali ini, adalah, seseorang siapa pun dia, memiliki sifat dan karakter berdasarkan didikan dan pondasi yang di berikan orang tuanya, ketika dia kecil. Bergantung erat terhadap bagaimana orang tua mengarahkan anak tersebut. Dan untuk mennjadikan generasi penerus negeri ini, menjadi yang lebih baik, harus di mulai dari orang tua yang cerdas berpengetahuan luas, memiliki nilai moral yang baik, dan senantiasa mengacu pada hal-hal baik. Sehingga generasi penerusnya akan memiliki apa yang di miliki oleh kedua orang tuanya. Sebagaimana pepatah yang sangat terkenal, bahwa buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya.
0 komentar:
Posting Komentar
untuk menggunakan emotion di bawah, silakan masukkan kode di samping emoltion.