Selasa, Oktober 05, 2010

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat, khususnya menjadi masalah sosial ekonomi. seiring dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin besar, berarti penduduk harus menambah pula persediaan bahan makanan, perumahan(tempat tinggal), kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah, dan sebagainya.
Dan apabila pertumbuhan penduduk yang semakin besar tidak bisa di imbangi dengan penanggulangan yang tepat maka akan menimbulkan beragam masalah, salah satunya adalah tingginya angka pengangguran seiring dengan perkembangan dan perluasan lapangan kerja yang lambat dan tidak seimbang dengan pertumbungan penduduk.

Di bawah ini di tampilkan pertumbuhan penduduk.

Tahun

Jumlah Penduduk

Perkembangan pertahun

1830

1930

1960

1975

1987

1997

2006

1 milyard

2 milyard

3 milyard

4 milyard

5 milyard

6 milyard

7 milyard

-

1 %

1.7 %

2.2 %

2 %

2 %

2 %



Kalau di lihat dari table di atas, pertumbuhan penduduk semakin cepat, dalam jangka waktu yang sangat singkat, terjadi pertumbuhan penduduk.

Waktu penggandaan penduduk di perkirakan 35 tahun. Penambahan/pertambanhan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (mortalitas)
2. Kelahiran (fertilitas)
3. Migrasi
Ketiga faktor tersebut di ukur dengan tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. biasanya perbandingan ini di nyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1. Kematian
Ada beberapa tingkat kematian.akan tetapi di sini hanya akan di jelaskan 2 jenis tingkat kematian saja, diantaranya :
a. Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun perjumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara di nyatakan tiap 1000 orang. sehingga dapat di tuliskan dengan rumus :



D = Jumlah kematian
Pm = Jumlah penduduk perpertengahan tahun
K = Konstanta = 1000

Jadi jumlah penduduk yang mewakili satu tahun tertentu ialah jumlah penduduk pada bulan juni. Penduduk pertengahan tahun ini dapat di cari dengan rumus sebagai berikut :




Pm = Jumlah penduduk pertegahan tahun
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun
P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun

2. Tingkat kematian khusus (Age Spesific Death Rate)
Karena tingkat kematian di pengaruhi oelh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Misalnya laki-laki berusia 85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati dari pada laki-laki berumur 25 tahun. seorang laki-laki yang ada di medan perang lebih besar kemungkinan matinya daripada istri mereka yang ada di rumah.
Karena perbedaan resiko kematian menurut umur (Specific Death Rate). Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini manyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama maka dapat di buat rumus sebagi berikut :

D1 = kematian penduduk kelompok umur i
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i
K = Konstanta (=1000)


2. Fertilitas ( Kelahiran Hidup )

Pengukuraan fertillitas tidak sederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan karena adanya alasan sebagai berikut :

1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran,tidak di catatkan ke dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai keyakinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali)
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti,bahwa kemungkinan mempunyai anak menurun.Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja.
4. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

Ada dua istilah istilah asing yang di terjemahkan sebagai kesuburan
a. Facundity
Facundity adalah kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility (fertilitas)
Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seseorang wanita, atau sekelompok wanita.

3. Migrasi

Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas dari pada migrasi,sebab mobilitas mencakup perpindahan territorial secara permanen dan sementara.
Secara garis besar kemampakan migrasi di Indonesia dibagi menjadi dua kemampakan yaitu : urbanisasi dan migrasi intergional atau transmigrasi.

Ada tiga jenis struktur penduduk :
1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.Bentuk sistem ini sering di jumpai di Negara : India, Brazillia, Indonesia.
2. Piramida Stationer
Menggambarkan keadaan penduduk yang tetap ( statis ) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.Bentuk system ini sering di jumpai di Negara: Swedia, Belanda, Skandinavia.

3. Piramida penduduk tua
Menggambarkan adanya penurunan tongkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.Bentuk system ini sering dijumpai di Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Perancis.


B. Kebudayaan dan Kepribadian
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

1. Zaman Batu sampai Zaman Logam
Upaya menulusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia,mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku.Memerlukan waktu pembahasan yang panjang.Menurut pendapat para ahli prehistoris bahwa zaman batu terbagi menjadi :
a. Zaman batu tua ( paleolithikum )
b. Zaman batu muda ( neolithikum )

B. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
1. Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada ke - 3 dan ke – 4 agama Hindu masuk ke Indonesia.Khususnya pulau Jawa.Perpaduan atau akulturasi anatara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.Hindu yang berasal dari India it berlangsung luwesdan mantap.Sekitar abad ke- 5,ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia khususnya ke pulau Jawa.Agama/Ajaran Budha dpat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada Hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta – kasta dalam masyarakat.Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau Jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.

2. Kebudayaan Islam
Pada abad ke 15 dan 16 agama Islam telah di kembangkan di Indonesia,oleh para pemuka – pemuka Islam yang disebut Wali Sanga.Masuknya agama islam ke Indonesia, khususnya di pulau Jawa berlangsung dalam suasana damai karena islam di masukkan ke Indonesia tidak secara paksaan, melainkan secara baik – baik.


C. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Kebudayaan Barat.Awal kebudayaan Barat masuk ke Negara tercinta Republik Indonesia ketika kaum kolonialis/penjajah mengedor masuk ke Indonesia.Dalam kurun waktu itu juga, di kota – kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara dan Maluku berkembang dua lapisan social :
1. Lapisan Sosial yang terdiri dari kaum buruh
2. Lapisan Sosial kaum pegawai


D. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

Berbaggai penilitian Antrophologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat korelasi di antara corak – corak kepribadian anggota – anggota masyarakat,secara garis besar.Opini
Juga menyatakan, bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian suatu bangsa yang bersangkutan.
Setiap masyarakat mempunyai system nilai dan system kaidah sebagai konkretisasi.Nilai dan kaidah berisikan harapan – harapan masyarakat,perihal perilaku yang pantas.Sifat – sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hokum dapat.Di luar itu, ciri – ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari – hari.Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku – suku bangsa yang berada Republik Indonesia dan terpatri menjadi cirikhas kepribadian bangsa Indonesia.


E. KESIMPULAN
Pertumbuhan penduduk di dunia semakin hari semakin berkembang. Terutama di negara Indonesia tercinta ini, bahkan kita sama-sama mengetahui bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat pesat ini tidak di imbangi dengan tingkat kesejahteraan. Sudah di sebutkan di atas, bahwa ‘seiring dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin besar, berarti penduduk harus menambah pula persediaan bahan makanan, perumahan(tempat tinggal), kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah, dan sebagainya’. Namun apa yang terjadi di negara Indonesia kita tercinta ini..? pertumbuhan penduduk tidak di imbangi dengan kesejahteraannya. Program KB tidak berjalan, khususnya bagi golongan menegah ke bawah, yang kurang mengerti manfaat dari program Keluarga Berencana. Rata-rata keluarga golongan menengah kebawah memiliki anak lebih dari 4. Dan ini sudah melewati angka relative yaitu 2. Memiliki anak lebih dari 2 memang tidak menjadi masalah kalau di imbangi dengan kesejahteraannya, tapi sering kali masyarakat golongan menengah kebawah kurang menyadari akan hal tersebut. Banyak di antara anak-anak mereka yang tidak di sekolahkan, dan akhirnya ketika mereka besar, mereka akan sulit mencari pekerjaan karena tidak di imbangi dengan skill yang menunjang. Begitu juga dengan pemerintah di masa sekarang yang kurang innovative dalam menyediakan lapangan pekerjaan, kurangnya lapangan pekerjaan menyebabkan pengangguran di negara ini semakin bertambah. Yang di lakukan pemerintah justru membuat system kerja KONTRAK. 1-2 tahun, agar pengangguran bisa kerja bergilir sehingga semua terserap. Tapi bagi saya itu kurang efektif. Itu hanya bisa menanggulangi pengangguran sementara, selanjutanya setelah habis kontrak, maka orang tersebut harus kembali mencari pekerjaan. Dan begitulah terus tanpa ada jalan keluar.
Saat ini memang sudah ada angin segar. Dari pemuda Indonesia yang menamakan komunitasnya sebagai HIPMI, (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) yang secara bertahap menciptakan lapangan kerja dari UKM (Usaha Kecil Menengah) yang di harapkan bisa menjadi ujung tombak bagi penanggulangan Pengangguran di Indonesia. Ketua HIPMI dan para pakar ekonomi lainnya menyatakan UKM bisa menanggulangi masalah pengangguran apabila angka UKM atau Pengusaha Kecil Menengah di Indoensia sudah mencapai 2% dari total Penduduk. Satu UKM hanya perlu memiliki 2 pegawai, maka itu sudah cukup. Syukur-syukur kalau lebih. Namun sampai artikel ini di tulis, angka pengusaha kecil menengah di Indenesia baru mencapai 0.2 %. Masih sangat jauh dari angka yang di harapkan.
Oleh karena itu, dalam peningkatannya di perlukan innovasi-innovasi baru, khususnya dari orang-orang terpelajar. Seperti kita yang bersetatus mahasiswa, harus sudah menyiapkan Payung usaha, agar bisa menciptakan lapangan kerja ketika lulus nanti. Atau minimalnya kita bisa menjadi generasi muda yang cerdas, yang tidak hanya sekedar unggul dari segi gelar. Tapi juga unggul dari segi kemampuan. Sehingga kita bisa menjadi mahasiswa yang memikirkan dan memiliki ancang-ancang mengenai tujuan kita hidup ke depan nanti. Selain itu kita juga harus meyakinkan diri untuk bisa berperan penting dalam membenahi dan memajukan bangsa ini.


Sumber :
NELTJE F.KATUU, HARWANTIYOKO : MKDU Ilmu Sosial Dasar, Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1997.
Bakrie, Aburizal : Merebut Hati Rakyat. Primamedia Pustaka, Jakarta, 2004.
http://www.hipmi.org


0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

untuk menggunakan emotion di bawah, silakan masukkan kode di samping emoltion.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com