Rabu, Juli 01, 2009

Tatapan lain untuk "Juminten" sahabatku

"Kisah ini, juga masih dalam jangkauan kisah nyata, bisa di bilang kisah ini lanjutan dari SUNDARI di mataku, tapi cerita ini ada pada sisi yang berbeda.. ada pada sosok JUMINTEN.."

Di tengah kesendirianku, di kala kesunyianku, sering kali ku melamun sendiri dan memikirkan tentang arti cinta.. arti cinta yang membingungkan, yang membuatku terolang aling dalam kisah ini.. dalam nyata dan maya.. tak ada yang tau isi hati, dan tak ada yang tau apa yang akan terjadi, apa berakhir menyenangkan, menyedihkan, atau hanya hambar..

Ku cari indah.. tapi tak kunjung indah, karena sulit keindahan akan bisa ku temukan.. aku hanya manusia biasa yang selalu ingin mencari ketenangan hati.. dan menunggu bagi ku bukan sesuatu yang menenangkan, menunggu membuat hatiku gundah, gundah akan penantian..

Hingga ku putuskan, untuk berhenti menanti dan menunggu kisah yang menuju indah, karena seharusnya ku pahami, bahwa hidup ini akan indah dengan sendirinya.. di saat perasaanku sedang seperti ini, kulihat juminten di dekatku, dia perempuan yang cantik, baik, dan manis jika di tatap.. juminten selalu menemani keseharianku.. juminten yang selalu mengisi kekosonganku, dia bisa menemaniku dalam canda dan tawa, dalam setiap perbincangan dia adalah orang yang menyejukkan, tapi ku sadari, tatapanku kepadanya tidak seperti tatapanku kepada sundari, yang berharap dan penuh kasih.. juminten sesuatu yang berbeda untukku, dia bisa mengerti diriku dan menjadikan ku apa adanya di sisinya.. begitu juga tatapannya ke arahku, bukan cinta, tapi satu jalinan persahabatan..

Setiap kali aku pergi keluar rumah, selalu ku ajak juminten bersamaku, berangkat ke sekolah, browsing ke warnet, mengerjakan tugas di rumah teman, semuanya lebih sering ku lakukan bersama Juminten, karena memang dia orang yang menyenangkan sebagai teman.. hingga sore ini, aku juga mengajak juminten untuk pergi bersamaku ke salah satu pesta ulang tahun temanku.. tepatnya pada tanggal 03 mei 2009, sore itu cukup melelahkan, demi untuk membelikan temanku kado yang spesial di hari ulang tahunnya, aku dan juminten harus pergi berkeliling untuk mendapatkan kado tersebut, supaya kadonya terlihat lebih spesial, aku dan juminten mengabungkan uang untuk membeli kado tersebut.. sartini, itulah nama gadis yang hari ini berulang tahun, aku dan juminten membelikannya kado berupa boneka yang cukup besar, berharap agar sartini bisa senang menerimanya.. karena terlalu lama berkeliling dan membungkus kado, aku dan juminten terlambat datang ke pesta ulang tahun sartini.. aku dan juminten sampai di rumah sartini pada pukul 09.00 malam, sepertinya aku terlambat, karena ketika aku datang sudah banyak orang yang pulang, termasuk syarif (sebagai penulis cerpen ini).

Aku dan juminten datang, dengan penuh senyum, dengan kado yang saat ini juminten pegang, di hadapan sartini, aku dan juminten memberikan kado tersebut..

“tini.. ni kado buat kamu.. semoga panjang umur ya.. dan sehat selalu..” ucap juminten ketika itu, aku hanya tersenyum, dan mengucap yang tidak jauh berbeda.. sartini tersenyum menerima kado pemberian aku dan juminten..

“terima kasih ya.. kalian kemana aja.. kok datengnya telat..?” tanya sartini ketika menerima kado pemberianku..

“Sorry.. kami lama nyari kadonya.. maklum.. nyari yang bagus n murah..” jawabku apa adanya..

“o’ia aku pantes nggak sich make baju ini.. keliatan gemuk ya..???” Tanya sartini kepada ku dan juminten, dimana pertanyaan itu sudah ia ajukan kepada setiap orang yang datang, dasar sartini, selalu saja seperti ini.. mempermasalahkan berat badan.. badannya memang gemuk, tapi dia perempuan yang manis, dan juga menyenangkan sebagai seorang teman.. aku dan Juminten hanya tersenyum dan tertawa kecil menganggapi pertanyaan sartini..

Tanpa ku sadari, sundari juga ada dalam acara tersebut bahkan ia yang membawakan acara, sekilas aku terpesona menatapnya, karena malam ini ia begitu cantik, namun cantiknya tersamarkan oleh tatapan tajam dan sedikit sinis, ketika melihat kedatanganku bersama dengan Juminten, karena tak ku ketahui mengapa sundari menatapku seperti itu, apa ia tidak menyukai kedatanganku bersama Juminten.. apa mungkin ia juga cemburu, tapi cemburu untuk apa..? yang ku tau ia tidak menerima cinta ku, dan antara aku dan juminten juga tidak ada apa-apa.. kami hanyalah sahabat.. hanya sebatas teman..

Tatapan sundari malam ini membuatku semakin bingung.. sebenarnya apa arti dari tatapan itu, sungguh aku tidak mengerti.. apa yang salah dengan pertemanan ku dengan juminten, apa ada yang salah dengan semua ini..? sungguh pikiranku terbebani oleh tatapannya tadi.. mungkin kalau orang lain yang menatap seperti itu tidak masalah, tapi yang menatapku dengan tatapan itu adalah sundari.. orang yang pernah ku kagumi dan ku cintai.. dan sesekali masih ku harapkan memperbaiki kisah ini.. sunguh tatapan itu membuatku tidak mengerti dan ada juga sedikit rasa berdosa.. ingin ku mempertanyakannya tapi tak mampu, aku hanya diam, dan tetap bersama dengan juminten di dekatku..

Yang ku ketahui hingga detik ini kalau tatapan itu adalah tatapan tidak suka, yang mengisi banyak tanda Tanya di pikiranku.. begitu juga dengan juminten, ia menganggap aku sebagai sahabatnya, sehingga ia juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi..

Tuhan.. aku butuh penyelesaian atas kisah ini..

To be Continue…

30 Juni 2009

00:53:24 wib




3 komentar:

extraordinaire mengatakan...

cerpen nya bagus...terusan sundari...
tapi kenapa mesti juminten ya...?

irfansyah mengatakan...

kenyataannya emang begitu.. kenyataannya si juminten emang terlibat.. karena ini kisah nyata jadi sebisa mungkin isinya bener-bener nyata, cuma nama tokohnya aja yang di ganti..

extraordinaire mengatakan...

okeh.."LIKE"..DEH...^^

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

untuk menggunakan emotion di bawah, silakan masukkan kode di samping emoltion.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com